Si Penulis Pamflet

Sempat menyepi ke Kalimantan, Wiji Thukul akhirnya kembali ke Jakarta. Para penculik aktivis mengenalnya sebagai penulis pamflet.

Minggu, 12 Mei 2013

Pada sebuah jalan buntu, Margiyono celingukan. Ia berusaha mengingat dan memastikan sesuatu. Pandangan matanya tertuju pada sebuah rumah di ujung jalan itu. Mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik itu berdiri mematung beberapa saat. "Ini rumahnya dulu. Di belakang itu ada pohon rambutan, saya ingat," ujarnya.

Tiga pekan lalu, ia membawa Tempo melongok ke sebuah rumah persinggahan para aktivis. Rumah di kompleks Pondok Pekayon Indah, Kota Bekasi, i

...

Berita Lainnya