Dari Kota Ke Kota

Wiji Thukul selalu bergegas: dari Solo ke Salatiga, Yogyakarta, Magelang, Jakarta, dan Kalimantan. Sambil bersembunyi, dia terus terlibat aksi menantang Orde Baru, mengkoordinasi buruh hingga membuat plakat dan selebaran. Dia juga tak berhenti menulis puisi dan cerita pendek. "Kalau teman-temanmu tanya/ kenapa bapakmu dicari-cari polisi/ jawab saja:/ 'karena bapakku orang berani'," tulisnya dalam pelarian, untuk anaknya, Fitri Nganthi Wani. Tapi, sejak Mei 1998, dia menghilang. Hingga sekarang.

Minggu, 12 Mei 2013

Hanya Sempat Ganti Baju

Dari Solo, arah pelarian Thukul adalah sejumlah tempat di Yogyakarta, Magelang, dan Salatiga. Ia mendapat ilmu menyamar dari Arief Budiman.

MATAHARI terik ketika penyair Wiji Thukul keluar dari rumah kontrakannya di Kampung Kalangan, Solo. Saat itu awal Agustus 1996. Berita tentang Partai Rakyat Demokratik yang dicap kiri dan dikutuk pemerintah Orde Baru masih terus diulang-ulang di televisi. "Dia tidak bawa apa-apa. Han

...

Berita Lainnya