Bapak Tentara dari Banyumas

Berlatih kepanduan di Hizbul Wathan dan menjadi guru di sekolah Muhammadiyah, Soedirman masuk tentara pada masa pendudukan Jepang. Kariernya melesat: di usia 29 tahun dia dipilih sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat.

Dikenang sebagai jenderal sederhana yang dekat dengan prajurit, ia peletak fondasi bagi kultur TNI—institusi yang pernah dikutuk sekaligus dicintai.

Senin, 12 November 2012

IA mungkin telah jadi ikon: sepotong jalan utama dan sebuah universitas negeri telah menggunakan namanya. Raut lelaki tirus itu pernah tertera pada sehelai uang kertas.

Di Jakarta, tubuhnya yang ringkih diabadikan dalam bentuk patung setinggi 6,5 meter di atas penyangga 5,5 meter. Menghadap utara, dibalut jas yang kedodoran, ia memberi hormat—entah kepada siapa.

Barangkali, hanya sedikit cerita yang kita ingat dari Soedirman—sejumput kena

...

Berita Lainnya