Proklamasi tanpa Bung Kecil

Sjahrir tak hadir saat Soekarno-Hatta membaca teks proklamasi. Jepang terlalu banyak campur tangan.

Senin, 9 Maret 2009

JALAN Maluku 19, Menteng, Jakarta, dua hari sebelum proklamasi. Soebadio Sastrosatomo, kala itu 26 tahun, bertamu ke rumah Sjahrir. Badio, begitu Soebadio biasa disapa, adalah pengikut Sjahrir yang setia. Kelak keduanya bersama-sama mendirikan Partai Sosialis Indonesia. Siang terik. Badio haus luar biasa. Sjahrir menawari anak muda itu minum, tapi Badio menolak. Itu hari di bulan Ramadan: Badio sedang puasa.

Ada yang tak biasa pada Sjahrir hari

...

Berita Lainnya