Mencari Hulu ’Rasuah’ Itu
Dua konglomerat pemilik bank diduga terkait dengan tudingan suap Bank Indonesia ke Dewan Perwakilan Rakyat setelah pemilihan deputi gubernur senior bank sentral pada 2004. Imbalannya: perlindungan dan akses agar mereka bisa kembali ke bisnis bank.
Senin, 1 September 2008
MENJELANG Lebaran 2004, Agus Condro Prayitno datang ke Bank Internasional Indonesia cabang Pekalongan, Jawa Tengah. Kantor cabang BII di kota itu memang yang paling dekat dari kediamannya di Batang. Dengan mobil, Batang-Pekalongan ditempuh dalam waktu setengah jam. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu bermaksud mencairkan tiga lembar cek perjalanan senilai Rp 150 juta di sana. ”Saya diajak teman-
...