Hilang tapi Terus Berjuang

Puisi-puisi Wiji Thukul ikut menyemangati perlawanan atas rezim Soeharto. Sang penyair diyakini “dihilangkan” lawannya.

Senin, 19 Mei 2008

apabila usul ditolak tanpa ditimbang suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan dituduh subversif dan mengganggu keamanan maka hanya ada satu kata: lawan!

KATA “lawan!” dalam baris terakhir puisi bertajuk Peringatan yang dibuat di Solo pada 1996 itu lebih terkenal daripada penciptanya, Wiji Thukul. Tidak hanya di panggung pembacaan puisi, kata “lawan!” sering diteriakkan di berbagai medan demonstrasi sampai sekarang. Kata “lawan!�

...

Berita Lainnya