Setelah Malam yang Genting

Naskah Proklamasi Kemerdekaan disusun tergesa-gesa. Ada benturan pemikiran Soekarno dan Hatta.

Senin, 19 Mei 2008

"SAUDARA-saudara sekalian! Saya telah minta Saudara-saudara hadir di sini untuk menyaksikan satu peristiwa mahapenting dalam sejarah kita. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air di dalam tangan kita sendiri,” suara Soekarno terdengar mantap. Di hadapannya, orang berkerumun dengan wajah harap-harap cemas. Jumlahnya tak sampai seratus. Mohammad Hatta, wakilnya di Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

...

Berita Lainnya