Tetralogi Buru dan Indonesia ’Modern’

Pramoedya berhasil menemukan anak kandung semangat nasionalisme Indonesia. Bukan politikus yang kelak menjadi presiden pertama semacam Soekarno atau aktivis kiri yang bergerak tanpa batas geografis semacam Tan Malaka.

Senin, 19 Mei 2008

TETRALOGI Buru bisa dibilang merupakan upaya Pramoedya Ananta Toer untuk menjawab: apa itu menjadi Indonesia. Pada akhir 1950-an, ketika perkara menjadi Indonesia sedang hangat—jika tak bisa dikatakan panas—ia mulai memikirkan satu seri novel yang bisa mencari dan melacak jejak-jejak nasionalisme Indonesia.

Jawaban Pramoedya adalah kembali ke akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Itulah memang masa subur benih-benih nasionalisme Indonesi

...

Berita Lainnya