Sebuah Panggung tanpa Pemain Baru

SEPULUH tahun sudah reformasi bergulir. Banyak yang berubah. Presiden sampai bupati dipilih langsung oleh rakyat. Otonomi memungkinkan daerah mengatur rumah tangganya sendiri. Panggung politik lokal kaya pemain baru. Mereka datang dari segala profesi: dunia usaha, politikus lokal, bahkan dunia hiburan.

Dunia bisnis ikut berputar. Liberalisasi dan deregulasi membuat kompetisi semakin terbuka. Tapi, di tengah gelanggang, kita kembali menjumpai nama-nama lawas. Ibarat penunggang gelombang, mereka sudah terlatih untuk tidak tergelincir dan jatuh—barangkali termasuk memakai trik-trik lama yang mestinya sudah ditinggalkan. Merekalah yang kini memanen buah reformasi. Nyaris tak ada kejutan, pemain lama masih pegang kunci. Satu-dua pemain baru, ternyata, tumbuh dari akar masa lalu.

Senin, 12 Mei 2008

DI MANA Liem Sioe Liong sekarang? Terakhir kali, di suatu siang durjana pada Mei 1998, orang membicarakan manusia terkaya Indonesia itu lantaran rumahnya di Gunung Sahari, Jakarta, dibakar massa. Foto besar dirinya dibanting dan diinjak-injak di jalan. Sejak kejadian itu, pemilik Bogasari dan Indofood, perusahaan tepung terigu dan mi terbesar Indonesia itu, seperti patah arang dengan Indonesia. Sobat dekat bekas presiden Soeharto dan ikon konglom

...

Berita Lainnya