Proyek Sulap Bertabur Amplop
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Al-Amin Nasution, ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi dua pekan lalu. Dia diduga menerima suap dari Azirwan, Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang juga Komisaris Utama PT Bintan Inti Sukses. Azirwan ikut ditangkap bersama Al-Amin.
Diduga uang itu diberikan guna mempermulus proses alih fungsi 8.300 hektare hutan lindung di Bintan. Kawasan tersebut akan disulap menjadi ibu kota kabupaten dan kawasan bisnis raksasa. Proyek besar itu melibatkan konsorsium perusahaan wisata dari negeri Singapura dan seorang pengusaha di Jakarta. Total proyek Rp 13 triliun.
Dari Bintan, Tempo melaporkan sebagian hutan lindung itu sudah digarap terlebih dulu sebelum lembaga legislatif memberi restu, 9 April lalu. Sejumlah gedung bertingkat sudah berdiri di sana.
Bagaimana silang-sengkarut proyek ini? Dan betulkah cuma Al-Amin yang diduga ”berselingkuh?” Sejumlah sumber Tempo menuturkan dua anggota Dewan lainnya hadir di Ritz-Carlton pada malam ketika Al-Amin dibekuk. Inilah kisah lengkapnya.
Senin, 21 April 2008
KAMAR tahanan itu penuh sesak dan pengap. Lebarnya cuma empat meter, panjang tujuh meter. Lima dipan besar berjejalan di sel yang terletak di lantai dasar Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya itu. Di setiap dipan dipasang kasur kapuk dan sebuah bantal. Penghuninya lima orang, semuanya tersangka kasus korupsi.
Salah satunya kini tengah jadi sorotan publik. Dialah Al-Amin Nasution, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Persatuan Pemba
...