Bukan No. 1 tapi Rp 1
Perang tarif antaroperator tidak akan pernah berhenti. GSM atau CDMA sama saja.
Senin, 17 Desember 2007
Iklan perusahaan telepon seluler itu muncul di mana-mana: televisi, koran, ataupun baliho di jalan raya. Seorang wanita cantik mengenakan kaus ketat bertulisan Rp 1 di bagian dada. Maksudnya tak lain, pelanggan cukup membayar Rp 1 untuk menikmati layanan telepon per detik. Kiat promosi itu cukup efektif karena pelanggan telepon di Indonesia peka tarif. Tak sedikit pelanggan yang segera pindah ke lain hati hanya gara-gara ada tawaran murah.
Tidak a
...