Dua Menuding Cendana

PBB dan Bank Dunia mengumumkan Soeharto sebagai koruptor nomor wahid dunia. Dasarnya adalah data Transparansi Internasional, badan dunia yang rajin menelisik duit haram di mancanegara.

Kedua badan dunia itu juga membentuk Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative alias Prakarsa Pengembalian Aset Curian. Dengan program ini, kedua badan akan membantu pemerintah Indonesia melacak harta Soeharto di mana pun berada.

Keberhasilan program itu bergantung pada kemauan politik pemerintah Indonesia. Tapi inilah fakta yang membuat kita tak sepenuhnya bisa optimistis: di dalam negeri kasus pidana Soeharto malah dihentikan. Lalu, dari sepuluh koruptor yang dituding PBB, hanya Soeharto yang belum dinyatakan bersalah oleh pemerintah setempat.

Senin, 24 September 2007

BERKAS setebal 48 halaman itu diberi judul: Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative alias Prakarsa Pengembalian Aset Curian. Bagian awal dokumen itu menjelaskan mengapa rencana ini perlu digelar dan mengapa pula kini diluncurkan.

Di bagian lain disajikan pengalaman sejumlah negara dalam mengembalikan harta koruptor kakap di mancanegara. Dari kasus Jenderal Sani Abacha di Nigeria, Alberto Fujimori di Peru, hingga harta Ferdinand Marcos di Filipin

...

Berita Lainnya