Cobra Menyerbu Istana

Tentara memakai preman dan jagoan dalam demonstrasi pada 1950-an. Buntut revolusi kemerdekaan.

Senin, 13 Agustus 2007

LETNAN Satari bergegas pulang ke rumahnya di Petojo Udik 15, Jakarta Pusat. Hari itu, 16 Oktober 1952, hampir tengah malam. Di belakangnya, mengikuti Letnan Satu Laksa—bekas Komandan Komando Militer Kota (KMK) Djatinegara. Keduanya baru mengikuti rapat di KMK Besar Djakarta Raja. Di rumah Satari sudah berkumpul beberapa orang.

Kepada para tamunya itu, Satari menjelaskan hasil rapat. ”Besok kita akan mengepung Istana Negara,” katanya. ”Pa

...

Berita Lainnya