Empat Meriam Setelah Rinai Hujan

Kisruh di parlemen soal serdadu ditanggapi militer dengan aksi massa dan todongan senjata. Tentara pecah, ibu pertiwi hamil tua.

Senin, 13 Agustus 2007

Jumat pagi yang basah, 17 Oktober 1952, setelah semalaman Jakarta diguyur hujan. Selain embun dan sisa gerimis, ada yang tak biasa di Batavia subuh itu: sudut-sudut kota ditempeli aneka pamflet. Ada yang dicetak, ada yang ditulis tangan. Tapi nadanya seragam: tuntutan pembubaran parlemen.

Lalu 5.000-an orang berarak menuju gedung parlemen di Pejambon, Jakarta Pusat—kini Departemen Luar Negeri. Di gedung itu mereka menjungkirbalikkan kursi-kurs

...

Berita Lainnya