Dunia Tetirah Tubuh dan Jiwa

SPA menjadi bahasa baru kaum urban. Bukan lagi sekadar tersebab khasiatnya untuk kesehatan dan kebugaran tubuh dan jiwa, melainkan juga lantaran ”perbawa”-nya sebagai bagian dari gaya hidup dan sarana pergaulan. Tak jarang mereka menjalin silaturahmi dengan mengunjungi spa bersama-sama. Berbincang bercengkerama di sana, bahkan menjadi ajang menggelar acara bachelor party atawa arisan.

Industri spa pun tumbuh semarak. Dari yang kelas atas, di hotel berbintang atau butik eksklusif, sampai kelas mene­ngah yang berlokasi di ruko-ruko. Lima tahun silam jumlah spa cuma 500 buah, namun pada akhir tahun lalu, jumlah itu melompat hampir tiga kali lipat menjadi 1.300 tempat ­dengan total pendapatan ditaksir Rp 600 miliar. Selamat datang di dunia selesa berleha-leha yang, konon, nikmat tiada tara.

Senin, 9 Juli 2007

LUPAKAN sejenak kehebohan kerja. Mari merambah dunia selesa berleha-leha: spa namanya. Antarkanlah raga ke sana, tempat orang-orang kota berdatangan sejak beberapa tahun belakangan. Dari sana mereka keluar dengan ”tubuh yang bahagia”—mengutip dokter-penulis Deepak Chopra.

Edies Adelia satu di antara penikmat itu. Saban ada kesempatan di tengah jadwal syuting nan runyam, bintang layar kaca yang sedang gemerlap tak menyia-nyiakan kesempatan

...

Berita Lainnya