Tombo Ati Gus Tanto

Seorang Sutanto pilih mengasuh pesantren khusus preman. Otokritik bagi para agamawan yang enggan menyapa kaum pinggiran.

Senin, 30 Oktober 2006

Purwosari Perbalan, Semarang. Inilah kampung preman masyhur di seantero Jawa Tengah. Tawuran, mabuk-mabukan, pencurian, judi, pelacuran adalah pemandangan sehari-hari. Pemuda-pemuda berambut gondrong, dengan sekujur tubuh sebagai kanvas tato, hilir-mudik dengan wajah gahar.

”Saya terbiasa dengan kerasnya kehidupan Perbalan sejak kecil,” kata Sutanto, 40 tahun. Meskipun berasal dari keluarga baik-baik—bapaknya Muhammad Ngasiran, pedagang

...

Berita Lainnya