Karena Titah Tuan Camdessus
Senin, 9 Oktober 2006
JALAN Cendana, 15 Januari 1998. Tepat di belakang Presiden Soeharto, Michel Camdessus berdiri angkuh. Dengan tangan bersilang di dada, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) itu menyaksikan sang Jenderal Besar membungkuk ”takluk” meneken surat perjanjian. Isinya sederet syarat IMF tentang perbaikan ekonomi negeri yang telah dikuasainya 32 tahun. Dunia bersorak. Majalah Asiaweek pun langsung menobatkan Camdessus sebagai or
...