Mimpi Seorang Perangkai BOM

Sebelum tewas tertembak di Wonosobo, Jabir rajin menulis catatan harian selama setahun lebih. Mimpi-mimpinya mengenai jihad bercampur baur dengan rasa takut, cemas, juga kesal.

Senin, 12 Juni 2006

CATATAN itu dibuat dengan tulisan tangan yang rapi. Setiap paragraf selalu rata pada pinggir kiri dan kanan. Hampir semua tulisan diberi tanggal, dan kadang juga diberi judul, tapi tak ada keterangan di mana catatan itu dibuat. Di situ hanya ditulis ”bumi Allah” atau ”bumi hijrah”.

Panjangnya beragam. Terkadang ia menulis sampai sepuluh halaman, tapi sering pula hanya berupa kalimat-kali-mat pendek yang tersusun dalam bebe-rapa baris, mi

...

Berita Lainnya