Berharap Bunga Mekar
Nurjanah hampir meninggalkan Aceh setelah 18 tahun membangun karier di sana. Di pojok-pojok barak ia menemukan arti penting ilmunya.
Senin, 26 Desember 2005
MEREKA muncul bersama serakan puing, tumpukan kayu, onggokan sampah, kubangan lumpur. Tubuh merana, tapi dalam sepintas orang pun tahu, batin mereka lebih menderita.
Waktu itu sepekan lebih setelah tsunami. Nurjanah Nitura sekeluarga selamat, dan kali ini ia bersama saudara lelakinya di dalam sebuah mobil. Mereka melintasi sekumpulan orang yang sedang mengamati mayat yang berjejer di pinggir jalan. Ya, orang-orang yang kehilangan kerabat. Tapi m
...