Empat Pelindung Azahari
Miskin secara ekonomi, tapi militan dalam gerakan. Inilah profil empat orang yang bersama Azahari pada saat-saat terakhir hidupnya.
Senin, 14 November 2005
SIANG seusai asar, Rabu pekan lalu. Seorang pria turun dari bus di persimpangan Genuk, Semarang Timur, Jawa Tengah. Kedatangannya disambut dua pria. Tanpa mereka sadari, tiga agen polisi dari Detasemen Antiteror 88 yang menguntitnya sejak dari Malang, Jawa Timur, menodongkan pistol. Mereka melawan. Baku tembak tak terhindarkan.
Polisi berhasil meringkus seorang penjemput dan tamunya, sementara satu penjeput lainnya berhasil kabur. Polisi merampa
...