Di ujung senja pada sebidang pantai di Miangas. Sekumpulan bocah bersukacita menunggang ombak dengan pecahan gabus dan papan bekas. Dua, tiga, empat dari mereka menepi, menyisir riak yang menyusup dan hilang di bawah pasir. Kaki-kaki kecil itu masih saja tegak menapak karang menusuk.

Laut, tempat mereka membangun khayalan, seperti istana pasir yang tersapu manakala datang air. Laut juga sahabat yang hidup, yang memberinya daya cipta dan kehidup