Dari Benggala hingga Batas Papua

Enam puluh tahun merdeka tak membebaskan Indonesia dari belitan persoalan. Setelah Timor-Timur dan Sipadan-Ligitan lepas, sadarlah betapa rawannya pagar-pagar pembatas negeri ini, di laut maupun darat. Inilah masalah nasionalisme yang tak mesti bertubrukan dengan globalisasi, juga demokrasi.

Senin, 15 Agustus 2005

Di depan peta raksasa yang terpajang di Kantor Kepresidenan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, berdiri gagah. Pandangan matanya tertancap pada nokhtah kecil di perairan Kalimantan Timur. ”Itu Pulau Sebatik,” ujarnya.

Cekatan, tangannya lalu menuding pulau lain, Pulau Miangas di perairan Sulawesi Utara dan dan juga Pulau Rondo di ujung Nanggroe Aceh Darussalam. Kecil-kecil, tapi penting karena menjadi titik dasar untuk menentukan garis batas

...

Berita Lainnya