Tragedi Tanpa Tapal Batas

Setelah memorak-porandakan hunian dan jalanan kota-kota Irak dan mengguncang London, teror bom menghajar Sharm el-Sheikh, Mesir. Sedikitnya 88 orang tewas dan 119 terluka dalam serangan bom terburuk sepanjang sejarah Mesir itu. Dari lokasi bencana, Tempo menguraikan untaian peristiwa ini. Juga wawancara dengan Sekretaris Jenderal Ikhwanul Muslimin, Dr Abdel Kader Muhammed al-Masry, untuk mengetahui duduk persoalan politik pergerakan Islam di Mesir.

Senin, 1 Agustus 2005

Jarum jam bergerak ke angka satu di-ni hari. Hawa malam musim panas yang pengap perlahan ber-alih se-juk oleh semilir angin padang pasir yang membuai kawasan wi-sa-ta Sharm el-Sheik. Lobi-lobi hotel -ma-sih ra-mai. Para tamu bersantai semba-ri mencecap anggur merah. Ada yang ber-goyang menuruti entakan irama mu-sik. Ada yang menatap tanpa -berkedip ke arah tubuh penari perut yang te-ngah meng-geol menghibur tamu-tamu h-otel. Atau sekadar mengobro

...

Berita Lainnya