Kepada Mereka yang Menjaga Momen

Hanya dalam hitungan hari, 2004 akan pungkas, lalu teronggok di tumpukan kalender masa silam. Yang tertinggal: sejumlah peristiwa, sejumlah momen bersejarah. Tempo mencatat momen itu, terutama yang kami anggap menyumbangkan perbaikan signifikan dalam kehidupan berdemokrasi atau merupakan terobosan dalam rupa-rupa bidang. Di balik tabir setiap momen itu, terpatrilah wajah sosok atau sekumpulan sosok; bisa tokoh sohor atau orang "biasa". Namun, mereka dibuhul oleh utas benang merah yang sama: melahirkan dan merawat momen terbaik bagi tanah air kita itu. Merekalah yang kami sebut Tokoh 2004 Pilihan Tempo. Kepada Anda sekalian, kami menguakkan wajah mereka di atas helai-helai majalah ini, dalam edisi khusus yang kami persembahkan untuk menutup 2004, tahun yang segera menjadi masa lampau.

Senin, 27 Desember 2004

Tahun-tahun memiliki avonturirnya sendiri. Keberhasilan dan kegagalan berjalan beriringan, menjadi dinamo bagi perubahan-perubahan. Tapi di sini, di negeri ini, telah lama tak ada dialektika yang betul-betul membuat gerak maju. Persoalan-persoalan dasar dibicarakan sembari tetap tak ada realisasi. Lalu buntu. Atau anakronistis. Kembali mengunyah-ngunyah hal-hal usang.

Seorang Iwan Simatupang pada 1953 memiliki kalimat yang relevansinya te

...

Berita Lainnya