Satu Hati, Satu Pikiran

Yusril menempati peranan penting di mata SBY. Penyusunan kabinet, misalnya, bakal dibicarakan dengan Yusril dan Kalla.

Senin, 13 September 2004

Perhitungan politik Yusril Ihza Mahendra memang cerdik. Awal Maret lalu, ketika pemilihan presiden putaran pertama belum lagi dimulai, Yusril mengambil keputusan besar. Ia memilih "merapat" ke SBY, yang baru saja melepas jabatannya sebagai Menteri Koordinator Polkam. Meski Yusril masih menjabat Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia—bahkan sampai sekarang—ia memilih menyempal, tidak mendukung bosnya, Megawati, dalam pemilihan presiden.

...

Berita Lainnya