Seperempat Abad Mengobati Papua

Seorang dokter mengabdi di pedalaman Papua tanpa kenal lelah. Alam yang ganas dan peralatan ala kadarnya tak pernah menyurutkan niatnya.

Minggu, 10 November 2002

Suatu hari di kelebatan hutan Jayawijaya, Papua. Seekor babi hutan mengamuk lantaran tubuhnya terluka oleh panah pemburu. Binatang murka itu dengan garang menubruk lelaki tua yang kebetulan sedang mencari ubi di hutan. "Taring babi menghantam tubuh itu bapak," kata Tigor Silaban. Sekujur tubuh korban robek tak keruan. Mulut, mata, hidung, dan paru-parunya deras berdarah.

Sebagai dokter, Tigor Silaban tak mau tinggal diam. Tapi, apa daya, p

...

Berita Lainnya