AGUS Dwikarna, 38 tahun, mengaku agak kendur sarafnya belakangan ini. Di Camp Crame, markas kepolisian Manila tempat ia ditahan, ia bebas menghubungi teman sesama aktivis atau sanak familinya di Makassar. Di waktu lain, ia juga diberi kesempatan untuk membuang penat. "Sesekali kami diberi kesempatan menonton film dari video," katanya. Perlakuan ini jelas berbeda dengan yang diterimanya saat diperiksa kepolisian di imigrasi di Bandar Udara Ninoy...