Tiga Di Gerbang Kemerdekaan
DENGAN cara masing-masing, mereka memiliki andil mengantarkan kemerdekaan Indonesia. Liem Koen Hian dan Yap Tjwan Bing bergabung dengan komite yang menyiapkan Proklamasi Kemerdekaan dan tatanan bernegara. Akan halnya Djiauw Kie Siong adalah petani di Rengasdengklok yang memasrahkan rumahnya menjadi persinggahan Sukarno dan Mohammad Hatta ketika mereka “diculik” para pemuda sehari sebelum Proklamasi. Namun masa depan tak seperti yang dibayangkan ketiga orang Tionghoa itu. Setelah Indonesia merdeka, Liem dan Yap menjadi korban bangsanya sendiri. Adapun rumah Rengasdengklok milik Djiauw tak lagi mendapat keistimewaan.
Tempo
Rabu, 14 Agustus 2019
LIEM Koen Hian adalah ironi. Ia berpulang tanpa menyandang status kewarganegaraan Indonesia yang diperjuangkannya mati-matian. Politik, dunia yang digelutinya selain jurnalistik, telanjur membuatnya sakit hati.
Enam belas tahun sebelum Indonesia merdeka, Liem memperkenalkan gagasan Indonesierschap atau kewarganegaraan Indonesia. Ia mengkritik warga Tionghoa di Hindia Belanda yang masih mengagulkan nasionalisme Cina. Bagi Liem, Indonesia ad
...