Tiga Babak Hidup Engak

Sejak kecil ia ingin menjadi penjaga gawang, tapi kesempatan dan prestasinya lebih moncer di atletik. Ia menjadi manusia tercepat di Asia dalam lomba lari 100 meter selama 22 tahun sejak 1962. Sarengat, yang sempat malu karena acap diejek teman-temannya karena namanya itu, pensiun sebagai dokter tentara lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Tempo

Rabu, 15 Agustus 2018

Berlari Setelah Frustrasi

Dia ingin meniru pamannya menjadi kiper tim sepak bola nasional. Tapi justru karena kedudukan sang paman ia banting setir menjadi pelari.

PAPA, mengapa saya diberi nama ’Sarengat’?"

Anak 13 tahun itu bertanya sengit. Ia sudah memendam pertanyaan itu lama sekali, setelah acap diejek teman-temannya di sekolah yang memelesetkan namanya: Sarengat, yen sare njengat. Sarengat, jika tidur ia ereksi. Perundungan it

...

Berita Lainnya

Rabu, 15 Agustus 2018

Rabu, 15 Agustus 2018

Rabu, 15 Agustus 2018

Rabu, 15 Agustus 2018