Martir Pertama Perempuan Republik

Emmy Saelan memupus mimpinya menjadi perawat karena terpanggil angkat senjata mengusir Belanda yang kembali setelah kemerdekaan. Dia berasal dari keluarga pendidik dan pejuang di Makassar. Robert Wolter Mongisidi, martir paling terkenal dalam sejarah Republik, menceritakan kedekatannya dengan Emmy saat diperiksa polisi Belanda sebelum dieksekusi mati. Tidak seperti kebanyakan perempuan pada masa itu yang mengenakan gaun, Emmy memilih memakai celana panjang. Kulitnya yang putih membuat dia dijuluki Daeng Kebo. Ia perempuan pertama yang meledakkan bom bunuh diri karena menolak ditangkap dan menyerah kepada penjajah.

Senin, 24 April 2017

Kartini di Palagan Sebenarnya

DALAM sejarah pergerakan, namanya tak terlalu banyak dibicarakan. Salmah Soehartini Saelan alias Emmy Saelan gugur pada usia belia: 22 tahun. Ia meledakkan diri karena menolak menyerah kepada pasukan Belanda pada 21 Januari 1947. Karena itu, di Sulawesi, namanya harum sebagai pejuang yang berani.

Kami memilih profilnya untuk ditulis ulang dalam edisi khusus di pengujung April ini, bulan yang diidentikkan dengan keb

...

Berita Lainnya