Pena, Megafon, dan SEMERU

Perjuangan mahasiswa bukan sekadar menurunkan harga bensin, tapi juga menegakkan keadilan dan kejujuran. Jika mahasiswa mundur dalam pergulatan sekarang, maka akan kalah untuk selama-lamanya.
— Catatan Seorang Demonstran, 13 Januari 1966

Senin, 10 Oktober 2016

Pengkritik Keras Bung Besar

Muak terhadap perilaku korup, dia kerap mengecam Presiden Sukarno dan para menterinya. Menuding sebagai pengkhianat kemerdekaan.

SOE Hok-gie berdiri sambil menggenggam megafon. Bersama ribuan mahasiswa dari Jakarta, siang pada Sabtu, 15 Januari 1966, dia berdemonstrasi di Istana Bogor. Cornelis Joost Katoppo, yang hadir dalam peristiwa itu, melihat Hok-gie datang dengan rombongan mahasiswa Fakultas Sastra dan Fakulta

...

Berita Lainnya