Yang Patriot, yang Eros, dan yang Belum Rampung
PEREMPUAN dan revolusi, dua tema itu senantiasa menggoda Chairil Anwar. Di tengah gelegak pertempuran dan diplomasi, ia tampil dengan sajak-sajaknya yang patriotik. Sajak ”Diponegoro”, misalnya, sangat populer hingga kini. Chairil juga masyhur dengan puisi cinta yang ditujukan kepada beberapa wanita. Siapa saja wanita Chairil? sejauh mana hubungan mereka? Ternyata Chairil juga menyisakan sejumlah sajak yang belum selesai ditulis. Adakah itu sajak asmara atau sajak yang merefleksikan kancah peperangan?
Senin, 15 Agustus 2016
Laskar di Balik Meja dan Medan Pertempuran
Chairil Anwar tidak hanya menulis puisi berdasarkan imajinasi, tapi juga terlibat langsung dalam hiruk-pikuk revolusi.
PIGURA dengan bingkai kuning emas yang memudar itu diletakkan di atas sebuah pengeras suara hitam berbentuk kotak di ruang Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, Jakarta. Posisinya agak miring dengan bagian atas menyandar ke dinding. Letak pigura itu berjarak sekitar dua meter dari fo
...