Penyair Tiang Penembakan dan Sang Penggerus Arang

Ia berbicara tentang suasana detik-detik hukuman terpidana mati. Ia berbicara tentang arwah-arwah Toraja. Ia berbicara tentang arang sebagai simbol kematian dan kehidupan. Meski tak begitu banyak karya sastra dan seni yang mengejutkan, sepanjang 2015 dunia seni dan sastra Indonesia terus mengalami penyegaran. Sejumlah pekerja seni menyuguhkan wilayah baru. Sejumlah lainnya terus konsisten menekuni wilayahnya meski relatif jarang dijelajahi seniman lain. Pada setiap awal tahun, kami memiliki tradisi memilih karya sastra, seni, dan musik pada tahun yang baru saja berlalu untuk dinobatkan sebagai tokoh seni dan sastra. Juga tahun ini. Tempo mengundang para pengamat untuk menyeleksi, mendiskusikan, dan memperdebatkan mana karya-karya pada 2015 yang pantas menjadi karya pilihan Tempo. Inilah mereka.

Senin, 11 Januari 2016

Satu per satu warga Yogyakarta itu memperkenalkan diri. Masih segar dalam ingatan, semua penonton yang memenuhi Taman Budaya Yogya, 31 Oktober 2015, terkekeh-kekeh menyaksikan pengakuan mereka yang apa adanya. Pertunjukan bertajuk 100% Yogyakarta tersebut sama sekali tak menggunakan aktor profesional. Mereka warga Yogya sehari-hari, dari tukang parkir, penggali kubur, preman, ibu rumah tangga, waria, ketua RT, guru, sampai ketua sebuah organisasi

...

Berita Lainnya