Dokter yang Merasa Tertampar

Selama asap pekat menduduki Kota Palangkaraya pada 2015, praktis dokter muda ini telah menangani sekitar seribu pasien. Irzal Rakhmadani menemukan banyak pasien yang mengalami komplikasi penyakit dan terpapar asap. Dengan ilmu kedokteran yang dimilikinya, Irzal merasa tertampar untuk menangani korban. Di tengah kesibukannya, ia menyempatkan diri mengajar dan belajar.

Senin, 28 Desember 2015

Tiap habis salat zuhur, Irzal Rakhmadani mengemasi barang-barangnya, lalu memasukkannya ke ransel. Dua barang yang tak boleh dilupakannya: stetoskop dan tensimeter. Setelah semuanya beres, dengan sepeda motor bebeknya, ia pun berangkat menuju kantor World Wild Fund for Nature (WWF) Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang berjarak tiga kilometer dari rumahnya.

Dengan rutinitas ini, ditambah kegiatan yang sama di beberapa lokasi lainnya di Palangkar

...

Berita Lainnya