Kembali ke Masa Depan

Senin, 13 Januari 2014

Daniel Dhakidae
Mantan aktivis Malari UGM, Yogyakarta. Kini Pemimpin Redaksi Prisma, Jakarta.

Ketika nama "Malari" diberikan dan menjadi populer, yang dimaksudkan di sini adalah suatu epitaph-lirik, lagu, atau salam kematian di atas "kuburan gerakan mahasiswa". Dan bukan epiteth, yang memang hendak dilekatkan pada gerakan itu sebagai "pembawa malapetaka", dengan pelesetan kuat ke arah penyakit malaria.

Apa yang terjadi pada 15 Januari 1974 adalah punc

...

Berita Lainnya