Bank Tanah Jadi Impian

Mahalnya harga lahan membuat lokasi pengembangan rumah sederhana sehat makin jauh dari pusat kota. Perlu bank tanah untuk mengontrol harga.

Senin, 15 Maret 2010

BERDESAKAN di gerbong kereta setiap pagi dan sore menjadi rutinitas baru Kukuh Agus, 35 tahun. Sejak boyongan dari Tanah Abang, Jakarta Pusat, ke Citayam, Depok, tiga bulan lalu, ia terpaksa memensiunkan sepeda motornya. Maklum, jarak dari kantor ke "istana" barunya itu mencapai 40 kilometer lebih. "Badan bisa habis kalau naik motor," ujar pegawai negeri ini.

Kukuh menilai masih lebih baik mencicil rumah tipe 29 di pinggir kota ketimbang terus mengont

...

Berita Lainnya