Menjadi ’Vampir’ di Alor

Senin, 25 Mei 2009

MALAM gulita di Alor, Nusa Tenggara Timur. Tak ada listrik di sini. Di kegelapan malam inilah Taniawati Supali dan timnya bekerja. Mereka mengunjungi rumah demi rumah penduduk. Satu demi satu, penduduk mengangsurkan tangan. Cusss…, ujung jari tangan mereka ditusuk dengan jarum. Lalu 20 milimeter darah mereka disedot dengan pipa khusus. Tabung-tabung kosong itu pun berisi darah.

Taniawati sudah pasti bukan vampir yang haus darah. Dia dokter ahl

...

Berita Lainnya