Teror dan ancaman untuk siapa saja

Ada surat kaleng dan telepon gelap. namun, para pembela tak peduli. teror yang sesungguhnya dialami terdakwa dan saksi dalam bentuk penganiayaan fisik. "pengadilan tak perlu terpengaruh," kata simatupang.

Sabtu, 19 Maret 1994

SEUSAI sidang praperadilan, November lampau, seorang perwira militer menghampiri Trimoelja, 55 tahun. "Hati-hati, Anda sekarang diawasi intel. Lihat kiri kanan sebelum keluar rumah, jangan lewat rute yang sama," bisiknya kepada Trimoelja, pengacara Yudi Susanto. Itulah sebentuk perang urat saraf yang termasuk lunak -- dibandingkan dengan rangkaian surat kaleng dan telepon gelap yang berbumbu ancaman ke alamat Trimoelja pada hari-hari men...

Berita Lainnya