Api asmara seorang nenek

Walau sudah bersuami, ngatemi masih menjalin cinta dengan dua pemuda. kecemburuan meledak, dan nenek yang ramping itu dibunuh.

Sabtu, 7 Agustus 1993

NGATEMI menyalakan api asmara dalam tiga jurus. Perempuan berusia 42 tahun yang menetap di Desa Ranugedang, di kaki Gunung Lamongan, Probolinggo, Jawa Timur itu agaknya rapi membagi cintanya. Pertama, untuk suaminya, Riyanto, 52 tahun. Kedua dan ketiga, gairah cintanya dibagi-bagi lagi kepada Saleh, 21 tahun, serta Munadi, 21 tahun dua tetangganya. ''Hampir sekali seminggu saya mengencaninya,'' kata Munadi. Tubuh perempuan yang sudah beranak tujuh i...

Berita Lainnya