Tewasnya bandar beng seng
Seorang cukong judi dan pusat hiburan tewas dibunuh empat kawanan bertopeng. dugaan masih berkisar pada soal utang piutang. mengapa pengusaha di muarakarang itu hengkang?
Sabtu, 30 April 1994
DINGIN menikam daerah permukiman elite Pluit di Jakarta Utara. Pukul 02.00 dini hari Jumat itu, Baby Benz berpelat nomor B-1-P meluncur perlahan. Dari jok belakang sedan, si empunya rumah, Darmansah Sudjadi alias Nyo Beng Seng, memencet remote control. Pintu pagar menganga. Sedan hendak masuk di sela dua mobil lain yang diparkir di garasi, di Jalan Kencana Raya 128. Beng Seng, begitu panggilannya, mencongol. Tapi belum lagi kakinya kuat ...