Mati Konyol di Dukuh Pepe

Dikeroyok sampai mati. Enam terdakwa sedang diadili. Polisi hampir tidak mau mengusut karena dikira gali. (krim)

Sabtu, 11 Agustus 1984

SUMARWAN yang malang. Suatu malam ia dikeroyok. Kaki dan tangannya patah, perut robek, dan kepala remuk. Esok harinya, pelajar SMA Muhammadiyah itu diantarkan ke rumah orangtuanya, Parno Atmojo, dalam keadaan sudah menjadi mayat, ditaruh dalam peti. Kesedihan Parno berlanjut karena polisi yang dilapori tak turun tangan. Kabarnya, karena mereka mendapat laporan bahwa yang dikeroyok itu gali. Padahal, saat itu, Januari lalu, bany...

Berita Lainnya