Eksekusi berdarah di Karang Dima

Ismail daha di sumbawa membunuh polisi serka nyoman mudastra dan kepala desa, buang. masalahnya, ismail tak mau beranjak dari rumahnya yang mana tanah rumah itu menurut pengadilan milik nurhayati.

Sabtu, 22 Agustus 1987

INI bukan eksekusi model pengadilan yang biasanya tersendat. Tapi perlawanan Ismail Daha, 55 tahun, itu dengan kekerasan mau menghadang putusan hakim yang sudah dipalukan. Dan ulahnya, sebagai jagoan yang haus darah, dengan parang di tangan, pada 8 Agustus lalu, seorang polisi dan kepala desa tewas dibantainya. Seminggu sebelumnya, ketika Ismail sedang di ladang, dinding dan atap rumahnya habis dicopoti orang. Rumah itu ambruk buk...

Berita Lainnya