Laris Manis Hidup Melarat

Ketika sang ayah masuk penjara, ”bisnis keluarga” itu jalan terus. Para tetangga mendukung dengan menjadi mata-mata. Tak mengenal utang-piutang.

Senin, 4 Juni 2007

ANAK muda 17 tahun itu—sebut saja Doni—baru saja menyuntikkan putaw ke lengan kanannya. Ketika itulah pintu rumahnya terempas keras. Kemudian suara gaduh bergemuruh dari ruang tamu. Doni bergegas turun dari loteng.

Belum sampai di ruang tamu, dari anak tangga kayu yang reyot, ia melihat lima orang berpakaian preman meringkus ayahnya, Harman—bukan nama sebenarnya. Sang ayah, berikut sejumlah putaw dan sabu-sabu yang ditemukan di tempat itu

...

Berita Lainnya