RAPBN 2004: Kenapa Tawar dan Kurang Gairah

Minggu, 31 Agustus 2003

Faisal Basri Ekonom, Ketua Badan Pengurus Yayasan Harkat Bangsa

KITA tak bisa menangkap makna yang terkandung dalam RAPBN kalau salah cara membacanya. Kesalahan yang paling fatal adalah kalau kita membandingkan begitu saja RAPBN 2004 dengan APBN 2003. Penyebabnya, besaran di APBN 2003 ternyata banyak yang jauh meleset dibandingkan dengan realisasinya.

Contoh yang paling mencolok ialah pada pajak penghasilan minyak dan gas bumi. Realisas

...

Berita Lainnya