Bukan tempatnya menyalurkan emosi

Anak jangan dijadikan pelimpahan dan penyaluran emosi, karena anak kelompok paling lemah, sehingga kurang mampu memberikan perlawanan.

Sabtu, 7 November 1992

Setelah membaca TEMPO (3 Oktober 1992, Kriminalitas) saya tergugah untuk memberi komentar terhadap kejadian yang menimpa seorang anak yang bernama Suhartono. Mengapa kejadian semacam ini harus terulang kembali. Bukankah con tohcontoh yang terdahulu telah cukup jelas untuk memberi didikan atau setidaknya memberi gambaran kepada setiap insan manusia, bagaimana cara yang baik dalam menghadapi perilaku anak, baik anak kandung, anak asuh, ma...

Berita Lainnya