Boom dai: diiringi rasa khawatir
Masyarakat yang lebih tertarik pada figur sang dai daripada isi ceramahnya dapat membahayakan sendi-sendi islam. untuk menjadi dai, perlu mempelajari quran dan sunah nabi.
Sabtu, 9 Mei 1992
Saya tertarik membaca Laporan Utama TEMPO, 11 April 1992, tentang "Boom Dai: Dari Rendra sampai Komar". Memang tak bisa dimungkiri, kehadiran tokoh-tokoh yang dikenal masyarakat luas pada arena dakwah Islam memberikan angin baru. Sebagai seorang muslim awam, saya bersyukur dengan munculnya minat masyarakat untuk mengalihkan perhatiannya kepada masalah agama. Namun, di sisi lain, timbul rasa khawatir dalam diri saya. Bukan karena apaapa,...