Hak untuk tidak mengerti
Hak untuk tidak mengerti sesungguhnya diperlukan oleh semua orang. komunikasi bisa tidak relevan, karena semua orang harus mengerti atau terpaksa pura-pura mengerti. kumpulan orang itu akan jadi masyarakat beo
Sabtu, 11 Juni 1977
WIDYONO (11 tahun) pulang sekolah dengan wajah murung. Barusan dalam pelajaran moral Pancasila, ia tersentak oleh komentar Pak Guru soal rambutnya. Katanya seorang Pancasilais tidak gondrong seperti Yono. Padahal selama ini ia yakin, rambutnya yang ikal dan tebal sepanjang tengkuk itu merupakan kebanggaan. Seperti selalu disanjung ibu bapak dan saudara-saudaranya. Juga dikagumi oleh teman-temannya. Dengan perasaan yang ...