Kelabunya rancang grafis indonesia

Di indonesia, penghargaan terhadap profesi perancang grafis rendah, sehingga para perancang menjadi apatis.

Sabtu, 9 Januari 1993

Membaca surat Saudara Sabar P. Situmorang (TEMPO, 5 Desember 1992, Kontak Pembaca), unekunek saya yang selama ini terpendam kini bangkit. Kesimpulan saya, masalahnya terletak pada ''kesadaran'' yang menurut Saudara Sabar sangat menggembirakan, tapi buat saya merupakan kesadaran yang semu: cuma gayagayaan supaya dibilang perusahaannya ''ngetrend'', mengerti perlunya corporate identity. Pengalaman saya selama ini menunjukkan kesadarankesadaran itu semu. Sa...

Berita Lainnya