Wahyu toh-jali-abadi

Dalang desa dengan segala kepolosan, keunikan cerita, kejituan wawasan & humor yang tajam, penting bagi masyarakat pedesaan. dalang superstar dengan honor ratusan ribu ditanggap hanya demi menjaga gengsi.

Sabtu, 19 Mei 1979

PADA suatu hari Gareng, Petruk dan Bagong begitu saja -- mendapatkan diri mereka berada di alam sonya ruri, alam-antara yang tidak kenal siang atau malam, alam yang hanya dihuni oleh para lelembut. Di depan mereka duduk bagaikan batu-karang ayah mereka, Semar. Dengan bingung ketiga panakawan itu bertanya kepala ayah mereka apa yang sedang terjadi. Semar menjelaskan bahwa dia sedang memisahkan diri dari para ksatria yan...

Berita Lainnya