Murim

Pembangunan menyebabkan penduduk asli jakarta tersingkir semakin ke pinggir. ada satu orang yang tetap bertahan untuk tidak pindah. namun ia seolah terlepas dari akar budaya. (kl)

Sabtu, 28 April 1984

"RIIIMMM!" teriak saya dari kendaraan yang meluncur cepat. Dari belakang setir, Nasir adik saya bertanya, "Siapa?" sambil membanting setir membelok. Rumah Murim persis di sebelah selatan tikungan - sebuah gubuk tua, sudah ada sejak tahun 1960-an. Meskipun cepat, saya masih sempat mendengar, "Oooiii!" jawaban khas anak-anak Pasar Minggu pinggiran tahun-tahun itu. Mobil meluncur di jalan beraspal, menusuk rusuk selatan Kampung Pedurena...

Berita Lainnya